Diagnosis autoimun tergolong sulit, mulai dari tampilan klinik yang bervariasi hingga ke pemeriksaan laboratorium yang canggih dan sering tidak terjangkau harganya. Sementara itu, diagnosis merupakan bagian terbesar dari penanganan penyakit. Pengobatan tidak akan berguna jika diagnosis salah, bahkan dapat membahayakan. 

Tulisan berikut akan memberikan sedikit sedikit gambaran tentang proses yang ditempuh seorang dokter (internis) kepada pasiennya, hingga sampai ke suatu diagnosis penyakit autoimun. Oleh sebab itu, diharapkan bisa tercapai kerjasama yang baik antara dokter dan pasien dalam mencapai cita-cita bersama, yaitu remisi komplit yang lestari.

Wawancara Medis

Penting untuk diketahui masyarakat luas bahwa wawancara medis (anamnesis) yang dilakukan oleh dokter sangat besar perannya dalam pencarian diagnosis pasien. Hampir 80% proses diagnostik dihasilkan dari wawancara medis, sisanya bersifat mengkonfirmasi berbagai informasi dari hasil wawancara tersebut. Beberapa hal berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui pasien dalam menghadapi wawancara medis:

Utarakan keluhan dengan jelas

Setiap pasien akan mengutarakan ketidaknyamanan yang dirasakannya sebagai satu atau beberapa keluhan. Karena kelompok ini sangat luas variasinya, keluhan tiap orang juga tidak sama. Disini Penulis menekankan peran penting seorang pasien dalam mengutarakan apa yang dikeluhkan dengan jelas. Dokter akan berusaha menggali keluhan pasien hingga mengerucut ke arah suatu organ yang bermasalah. Misalnya, penyakit di saluran pencernaan akan menimbulkan keluhan seperti diare, sembelit, mual dan muntah, sariawan, kadang nyeri di perut, bahkan muntah atau BAB berdarah. Sementara itu, kelainan pada trombosit akan menyebabkan gusi berdarah, mimisan, kulit gampang memar, bahkan BAB dan BAK berdarah. Dan masih banyak lagi contoh lainnya. Dokter akan mengumpulkan keluhan-keluhan yang sekiranya berhubungan satu sama lain untuk menuju suatu organ tertentu. Terkadang, keinginan pasien menyediakan informasi keluhan yang dirasakan begitu besar, ditambah dengan rasa takut dan panik, sehingga terkadang keluhan yang sebenarnya menjadi tidak jelas. Setiap dokter akan membimbing dan mengarahkan agar pasien menyampaikan informasi keluhan yang dibutuhkan, namun akan sangat membantu jika terlebih dahulu pasien mengutarakan keluhan yang benar-benar mengganggu.

Ingat kapan keluhan muncul

Penyakit autoimun bersifat kronik, sehingga pasien bisa saja datang pada awal kemunculan penyakit atau setelah sekian lama dirasakan.

Awitan (onset) dari suatu keluhan adalah informasi yang penting untuk seorang dokter. Misalnya, keluhan demam yang baru dirasakan tiga hari akan mengarahkan dokter ke penyakit-penyakit infeksi terlebih dahulu, seperti demam berdarah dan tifus, yang lebih umum timbul di masyarakat. Berbeda dengan keluhan demam sejak dua bulan, dokter tentu akan mengarahkan ke penyakit infeksi kronik, kanker, bahkan autoimun. Meskipun tidak menutup kemungkinan seorang pasien datang dengan kondisi autoimun yang baru dirasakan.

Ingat dan catat semua pengobatan dan pemeriksaan yang telah dijalani

Sampai saat ini, terapi yang benar-benar menghilangkan penyakit autoimun dari seorang pasien belum ditemukan. Pengobatan biasanya memperbaiki perjalanan penyakit (disease modifying drugs) dan mengontrol aktivitas penyakit, bukan menghilangkan. Akan ada periode remisi dan kambuh. Oleh sebab itu, penting bagi seorang dokter untuk mengetahui riwayat pengobatan sebelumnya yang telah dijalani seorang pasien. Terkadang, pasien datang setelah didiagnosa autoimun dari rumah sakit di Jakarta dan ingin melanjutkan terapi di kota lain. Bawalah semua hasil pemeriksaan laboratorium, rontgen, CT scan, USG, atau apa saja yang telah dijalani. Semua itu akan bermanfaat bagi seorang dokter, walaupun bisa jadi pasien repot membawanya. Jika semua itu tidak dibawa atau hilang, dokter akan mengulang pemeriksaan yang dibutuhkan, yang artinya penundaan diagnosis dan penambahan biaya.

Ingat riwayat penyakit di anggota keluarga yang lain

Penyakit autoimun terkadang ditemukan pada beberapa orang dalam keluarga yang sama (bersifat kefamilian). Oleh sebab itu, riwayat penyakit dalam keluarga akan sangat membantu dokter dalam mengarahkan ke diagnosis autoimun. Usahakan mengingat dan menyampaikan informasi seputar sanak famili yang berhubungan darah yang menderita keluhan serupa.

Sampaikan kebiasaan hidup sebelumnya dengan jujur

Penyakit autoimun terkadang disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti matahari, alkohol, infeksi, asap rokok, stres, polusi, dan obat-obatan. Oleh sebab itu, sampaikan kebiasaan merokok, aktivitas seksual, konsumsi alkohol, jamu-jamuan, dan obat-obatan yang dibeli tanpa resep dokter kepada dokter Anda dengan jujur. Dokter tidak sedang menghakimi, melainkan sedang mengumpulkan berbagai informasi yang akan membantu pasien dalam tata laksana penyakit yang paripurna. Terkadang, rasa malu dan segan membuat pasien “mendandani” riwayat kebiasaannya sehingga terlihat “lebih baik”, namun ini akan sangat merugikan.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pasien oleh dokter bertujuan untuk mengkonfirmasi keluhan yang diutarakan dalam wawancara medis. Misalnya, pasien mengeluh sakit perut maka dokter akan memeriksa perut secara menyeluruh, mulai dari tampilan luar perut, bunyi usus, perabaan ada tidaknya tumor dan pembesaran organ perut, sampai adanya bagian perut yang nyeri saat ditekan.

Pakai pakaian yang nyaman

Terkadang, pakaian pasien seperti celana jeans yang ketat begitu sulit dilepas sehingga kelainan kulit menjadi terlewat.

Jangan segan jika diminta untuk melepas pakaian

Terutama jika dokter yang memeriksa berasal dari gender yang berbeda dengan pasiennya. Hal ini sangat penting untuk memeriksa kelainan di kulit. Mintalah pendampingan keluarga dekat atau perawat dengan gender yang sama.

Upayakan untuk memberi nilai rasa nyeri yang dirasa

Nyeri adalah rasa yang bersifat subjektif, berbeda-beda untuk tiap orang Ada yang menjerit-jerit saat disuntik, ada yang hanya mengernyitkan dahi. Artinya, rasa nyeri sangat individual dan tidak bisa disamakan. Dokter Anda tidak merasakan nyeri tersebut, sehingga penting bagi pasien untuk menggambarkan rasa nyeri dalam skala nyeri. Biasanya, pasien akan diminta menyebutkan angka antara 0 sampai 10, nol berarti tidak nyeri sama sekali, sedangkan 10 adalah nyeri terhebat yang pernah dirasakan seumur hidup. Skala nyeri akan selalu ditanyakan pada setiap kunjungan untuk evaluasi pengobatan terhadap pasien-pasien dengan penyakit autoimun pada sendi.

Pemeriksaan Penunjang

Penyakit autoimun terkadang bermanifestasi pada banyak organ, berbagai tampilan klinis, dan berbagai variasi gangguan nilai pemeriksaan Laboratorium. Setelah mendapatkan informasi dari wawancara dan pemeriksaan fisik, dokter sering meminta pemeriksaan penunjang untuk melengkapi syarat dalam diagnosis penyakit autoimun. Pemeriksaan penunjang sering kali harus dilakukan di laboratorium klinik swasta dengan harga yang tidak murah, sehingga proses penegakan diagnosis menjadi terhenti.

Laboratorium

Pemeriksaan ini biasanya diambil dari darah, sesekali dari urine dan feses, bahkan cairan otak. Pemeriksaan laboratorium autoimun membutuhkan teknologi canggih yang relatif baru, sehingga harga pemeriksaan menjadi mahal. Sebagian besar tidak tersedia di rumah sakit umum daerah, sehingga perlu laboratorium swasta, bahkan beberapa pemeriksaan masih diteruskan lagi ke laboratorium di luar negeri. Pemeriksaan laboratorium ini diperlukan untuk diagnosis, derajat aktivitas penyakit, evaluasi pengobatan, kadar obat dalam darah, dan evaluasi efek samping pengobatan. schingga biasanya akan dilakukan lebih dari satu kali.

Radiologi

Pemeriksaan fisik kadang tidak cukup memberikan informasi tentang kondisi suatu organ, sehingga membutuhkan pemeriksaan pencitraan (imaging). Pemeriksaannya bisa mulai dari rontgen dada yang sederhana, ultrasonografi, Computed Tomography (CT) scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), hingga pemeriksaan menggunakan radioisotop/nuklir. Sebagian pemeriksaan ini telah tersedia di rumah sakit milik pemerintah, namun terkadang membutuhkan waktu tunggu yang cukup lama karena harus mengantri sesama pasien. Dokter akan selalu mempertimbangkan kemampuan finansial pasien dalam pemilihan metode tersebut.

Biopsi dan pemeriksaan Patologi Anatomi (PA)

Biopsi adalah pengambilan sebagian jaringan organ untuk diperiksa di bawah mikroskop. Pengambilan jaringan dilakukan oleh dokter klinisi seperti dokter bedah, kandungan, penyakit dalam, saraf, dan anak. Biopsi penyakit tertentu bisa dilakukan dengan jarum halus, namun beberapa harus dibiopsi dengan pembedahan besar. Kemudian hasil biopsi urdio dikirim ke dokter spesialis Patologi Anatomi (PA) untuk dilakukan pewarnaan dan dilihat struktur jaringan di bawah mikroskop. Pewarnaan tersebut kadang membutuhkan zat yang cukup mahal dan tidak selalu tersedia di rumah sakit umum daerah, sehingga diperlukan pengiriman ke rumah sakit pusat dan laboratorium swasta. Banyak informasi penting yang bisa didapatkan dan tidak dapat digantikan oleh pemeriksaan penunjang selain biopsi. Contohnya pada nefritis lupus, pilihan pengobatan akan sangat berbeda antara kelas penyakit, yang hanya bisa ditentukan kelasnya dari pemeriksaan biopsi. Namun, pemeriksaan ini tidak rutin. Dokter Anda yang akan menentukan perlu tidaknya pemeriksaan ini.

Itulah gambaran garis besar proses yang akan dijalani seorang dokter dan pasien dalam upaya menegakkan diagnosis penyakit autoimun. Masih banyak kekurangan di rumah sakit pemerintah dalam penatalaksanaan kelompok ini. Semoga kedepannya menjadi lebih baik lagi.

Leave a comment